Penyanyi dangdut, Lesti Kejora lagi dan lagi mencuri perhatian publik.
Kali ini bukan karena kasus KDRT yang sempat menghebohkan publik, melainkan soal kondisi rumah Lesti Kejora yang berada di Cianjur.
Diketahui, Lesti Kejora merupakan penyanyi dangdut asal Cianjur.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sempat terjadi gempa bumi di Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Bersamaan dengan hal itu, rumah Lesti Kejora lantas menjadi sorotan dari publik.
Banyak dari mereka mempertanyakan soal kondisi rumah Lesti Kejora yang berada di Cianjur setelah diguncang gempa bumi.
Hal ini mencuat kala beredar isu rumah Lesti Kejora di Cianjur dalam kondisi ambruk.
Berdasarkan pantauan Tribuncirebon.com melalui akun Instagram @lestikejora, istri Rizky Billar tersebut sempat mengunggah terkait gempa bumi di Cianjur.
Kendati demikian, Lesti Kejora tidak membagikan kondisi rumahnya di Cianjur.
Ibu satu orang anak tersebut hanya memanjatkan doa untuk para korban gempa Cianjur.
Dalam instagram stories-nya ia menuliskan doa sebagai berikut:
"Innalillahi Wainna Ilaihi rajiun (dalam tulisan arab). Semoga saudara-saudara kita di Cianjur diberikan kekuatan, ketabahan. Mohon pertolonganMU ya Allah" tulis Lesti.
Ini Data Sebenarnya Korban Gempa Cianjur, yang Meninggal 103 Orang, 25 Orang Dilaporkan Hilang
Warga meninggal dunia pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, masih terus bertambah.
Data per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan.
"BNPB menyatakan 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten Bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor," kata Abdul melalui siaran tertulisnya, Selasa (22/11).
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.
Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan magnitudo terkecil M1,5 dan terbesar M4,2.
Merespons peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai tanggal 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.
BNPB juga telah memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 1,5 milyar dan bantuan logistik darurat senilai 500 juta. Bantuan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur pada saat tinjauan lapangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Wakil Komisi VIII DPR RI, Kepala BNPB, dan Kepala BMKG.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.
Warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat. (*)
Post a Comment