infoselebb.my.id: Mulianya 'Tangan di Atas', Ini Penjelasan Ustaz Subki di Tasbih Ramadan Abah & Leslar - NET Madia Online -->

Mulianya 'Tangan di Atas', Ini Penjelasan Ustaz Subki di Tasbih Ramadan Abah & Leslar

Post a Comment

 

Selama bulan suci Ramadan, stasiun televisi berlomba-lomba menyuguhkan sejumlah program menarik bernuansa religi. Salah satunya adalah Indosiar.

Mulai dari sinetron bergenre religi hingga tausiah spesial Ramadan ditayangkan oleh stasiun televisi swasta ini. Seperti halnya, acara Tasbih Ramadan Abah dan Leslar.

Tasbih Ramadan Abah dan Leslar hadir setiap sore pukul 17.30 WIB. Dibawakan secara santai oleh Ustaz Subki Al-Bughury beserta host Rizky Billar dan Lesty Kejora, acara ini berhasil menarik perhatian.

Pembahasan-pembahasan yang menarik juga membuat acara ini begitu dinantikan. Salah satu pembahasan yang dibahas dalam program ini yakni tentang mulianya 'tangan di atas'.

Berikut penjelasan Ustaz Subki.


Mulianya Tangan di Atas

Melansir dari kanal YouTube Indosiar yang tayang pada Minggu (25/04), Ustaz Subki menjelaskan maksud dari kiasan "tangan di atas lebih bagus dari tangan di bawah". Dikatakannya bahwa maksud dari pernyataan itu adalah memberi atau bersedekah lebih baik daripada menerima. 

“Jadi sebetulnya tangan di atas lebih bagus dari tangan di bawah, ini maksudnya memberi lebih baik, lebih utama daripada yang menerima,” kata Ustaz Subki. 

“Karena bisa jadi nanti yang memberi itu dari bawah, misalnya kalo anak kecil ngasih ke yang lebih besar, dia kan begini, tapi bukan, ini makna tekstual tapi bisa kita pahami bahwa ada rangsangan atau anjuran supaya kita mau memberi dan memberi itu lebih baik, artinya kita menyedekahkan harta yang kita punya,” jelasnya. 


Orang yang Berhak Menerima Sedekah

Lebih lanjut, Ustaz Subki juga menjelaskan kepada siapa saja baiknya menyedekahkan harta yang dimiliki. Ia pun menegaskan bahwa kita berhak bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. 

“Kita memberikan harta yang kita cintai ke kerabat dekat, tingkatan berikutnya orang yatim, orang miskin, orang yang sedang melakukan perjalanan atau orang yang meminta atau orang-orang perbudakan pada masa itu yang jelas adalah orang-orang yang membutuhkan, kita berikan kepada mereka mau anak yatim silakan, mau dhuafa silahkan, orang-orang yang memang membutuhkan bantuan kita,” tambahnya. 

Tak hanya sampai di situ, Ustaz Subki kemudian menjelaskan kiasan dari 'tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tau'.

Menurutnya, maksud dari kiasan tersebut adalah setiap orang yang memberi harus secara ikhlas dan sebaiknya tanpa diketahui orang lain. 

“Ini juga sama dengan yang tadi, sama juga memberi tangan kanan tangan kiri enggak tau, ini juga bahasa khiasan, itu maksudnya dia ikhlas, dia gak cerita kemana-mana dan gak membangga-banggakan amal yang baru saja ia lakukan,” tutupnya. (merdeka.com)

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter