
Kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi mengundang rasa kekhawatiran banyak orang. Para pedagang pun mengeluhkan penurunan omzet yang lumayan tajam. Fenomena ini pun dikaitkan dengan maraknya e-commerce yang menggaet para artis untuk berjualan di sana secara live.
Tudingan ini pun ditanggapi oleh Ruben Onsu yang mengaku tak merasa tersinggung terkait komentar-komentar netizen terhadap fenomena itu. Ia pun menjelaskan apa yang dilakukannya itu hanya untuk membantu salah seorang pelaku usaha.
"Itukan punya saya sendiri, dimana ada satu pabrik yang saya melihat di daerah, dia datang mencoba untuk menawarkan bla, bla, bla, intinya saya nggak mau akuisisi, kamu kelola saja dan saya beli full, nggak. Saya beli saja terus selamatkan orang yang kerja berada di situ kan karena saya rasain punya mesin, kalau nggak beroperasi pasti rusak," kata Ruben Onsu ditemui di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
"Saya tidak pernah merugikan orang lain, justru saya memberikan afiliator-afiliator, ibaratnya semua yang punya produk kita bantu pasarin. Jumlah presentasi juga kecil, tetapi kenapa saya mau pasarin karena kerja dari rumah, kerjaan dapat anak-anak juga dapat (waktu bareng sama Ruben)," jelasnya.
Ruben cukup heran kenapa fenomena sepinya Pasar Tanah Abang justru malah artis yang disalahkan. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menanggulangi perkembangan teknologi dan persaingan pasar global.
Ia pun menjelaskan statusnya sebagai artis justru dipergunakan untuk membesarkan brand-brand kecil yang tak punya dana atau kesulitan untuk melakukan promosi. Ruben memberikan tanggapan yang cukup pedas pada netizen yang suka mencibir hal-hal tanpa tahu lebih jelas mengenai persoalan tersebut.
"Jangan hanya membesarkan brand-brand yang besar, justru yang kecil-kecil kayak gini nggak pernah kedengaran kan kalau bukan artis yang promosikan. Jadi buat saya gimana ya caranya? Ini pembicaraan yang abu-abu si benar merasa dirinya benar dan si salah merasa terpojokkan. Tapi buat saya gini jangan asal bicara, jangan asal mau jadi pembela atau pahlawan untuk situasi yang ringkih buat saya. Jadi lakukan dulu, sebelum lo membela orang lain, lo udah lakukan apa untuk negara ini gitu," tuturnya.
Sementara itu dilansir dari detikFinance, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan terjadi penurunan omzet sebesar 50% terhadap pedagang di Pasar Tanah Abang. Ia pun mengingatkan hal ini bisa berlangsung lama bahkan permanen karena beberapa pedagang tak bisa bersaing secara harga dengan barang impor yang dijual jauh lebih murah.
Teten menyebut pemerintah sudah memberikan catatan terkait kondisi ini. Menurutnya barang-barang impor yang masuk ke Indonesia perlu diatur.
"Apakah produk-produk consumer goods yang masuk ke Indonesia ini ilegal atau kita terlalu rendah menerapkan bea masuk terlalu longgar, rendah, atau tidak ada pembatasan produk-produk apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk," bebernya saat ditemui di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (20/9/2023).
Teten juga sempat menyinggung artis hingga influencer yang meng-endorse barang impor. Produk tersebut dipromosikan secara live streaming atau secara online. Teten menilai endorse yang dilakukan publik figur turut mempengaruhi kondisi pedagang saat ini.
"Memang banyaklah influencer figur-figur di kalangan artis, media sosial yang punya follower banyak, memang banyak yang menjadi endorser mempromosikan produk-produk dari luar. Mungkin itu salah satu yang menyebabkan para pedagang offline atau online yang memang bukan public figure itu pasti ada pengaruhnya," pungkasnya.
(ass/pus)
Post a Comment