Imbas masalah yang pernah menimpa Lesti Kejora dan Rizky Billar, Muhammad Leslar Al Fatih Billar alias Baby L kerap kena bully.
Padahal, Baby Leslar sama sekali tak terkait dengan masalah yang pernah menimpa Lesti Kejora dan Rizky Billar itu.
Keadaan ini praktis membuat sang ayah, Rizky Billar sangat kesal.
Bahkan, dia membandingkan kondisi Baby L kala di Arab Saudi dan Indonesia.
Hal ini terlihat di unggahan InstaStory Billar di akun Instagram pribadinya.
Kala itu, tampak Rizky Billar memperlihatkan komentar netizen yang membully baby L.
"Di sini doang bayi jadi objek bully, miris...." tulis Billar, dilansir Tribunstyle.com pada Sabtu, 14 Januari 2023.
Pria 27 tahun ini mengaku heran mengapa di Indonesia anak-anak tidak bersalah justru kerap panen hujatan.
Suami Lesti Kejora ini kemudian membandingkan perlakuan orang-orang yang ditemuinya saat umrah di Tanah Suci.
Hampir setiap orang yang ada di sana begitu mengistimewakan anak-anak.
"Sekedar cerita, gue pas umrah kemarin anak kecil begitu diistimewakan sama orang-orang yang ada disana...baik pribumi arab maupun WNA dari berbagai mancanegara," tambahnya.
Terlebih baby L merupakan anak yang ceria sehingga banyak orang senang melihatnya.
"Bahkan, anak gue setiap lewat selalu disapa, dan kebetulan anaknya memang "sumeh" jadi banyak yg senang aja gitu, tpi disini...ya allah..." ucap Billar miris.
Billar lantas berpesan pada netizen agar tidak menjadikan anaknya sasaran bully.
"Benci sama orang tuanya gak usah anaknya dijadiin sasaran kebencian anda..go***g." beber Rizky Billar.
Tak hanya itu, Billar juga membagikan momen saat sang putra digendong oleh seorang perempuan bercadar.
"Ini contoh kecil dan masih banyak lagi sebenernya yang gak gue videoin...
apalagi kebetulan MasyaAllah ini anak ramah sama orang maksudnya pada seneng nyapanya...
tapi di sini, ya Allah..." pungkas Rizky Billar.
Memang ini bukan kali pertama Rizky Billar emosi melihat anaknya jadi sasaran hujatan netizen.
Sebelumnya, bayi tak bersalah itu juga kerap dihujat warganet lantaran fisiknya yang dianggap tak semenarik bayi-bayi lainnya.
Jangan Biarkan Anak-anak Menghadapi "Cyberbullying" Sendirian
PERUNDUNGAN virtual atau cyberbullying saat ini menjadi fenomena yang mengkhawatirkan, terutama jika menyasar anak dan remaja.
Hal ini membuat UNICEF, organisasi internasional di bawah PBB yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak, memberikan perhatian khusus, membuat riset, dan mengkampanyekan laporannya untuk mengatasi fenomena global ini.
Dalam laporan yang dirilis sebagai kampanye dalam portal resmi UNICEF (www.unicef.org) dengan judul "Cyberbullying: What is it and how to stop it. What teens want to know about cyberbullying 2020", UNICEF mendefinisikan cyberbullying sebagai perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.
Hal itu dapat terjadi di media sosial, platform perpesanan, platform game, dan ponsel. Bentuknya bisa berupa tindakan menyebarkan kebohongan atau postingan foto yang mempermalukan seseorang di media sosial.
Bentuk lain adalah mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform perpesanan, atau menyamar sebagai seseorang dan mengirimkan pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
UNICEF menyatakan bullying secara luring dan cyberbullying sering terjadi bersamaan. Tapi cyberbullying meninggalkan jejak digital. (*)
Post a Comment