Viral video Baby L anak Lesti Kejora dan Rizky Billar yang tengah makan nasi hanya pakai garam.
Melihat Baby L makan nasi pakai garam, sontak membuat pasangan dengan sebutan Leslar itu tuai cibiran.
Video Baby L tengah makan yang diposting dari akun TikTok @nfornabilaaa itu menbuat Lesti menuai komentar negatif.
Dalam video itu awalnya terlihat bagaimana keakraban Lesti dan Billar.
Tampak keduanya duduk lesehan di sebuah saung.
Mereka terlihat tengah santai dan bercengkrama usai makan di saung.
Sementara Baby L sedang digendong oleh ibu Lesti Kejora.
Sembari disuapi makan dengan beralaskan daun pisang, tampak Baby L menikmati makananya.
Dari caption video itu, Baby L makan nasi yang dicampur dengan garam.
"Tadi Leslar (Lesti Kejora dan Rizky Billar) makan siang di Lembang," tuls akun @nfornabillaaa, Kamis (24/11/2022).
"Baby L-nya gemes banget cuma makan nasi pake garam," tambahnya.
Baby L jadi sorotan karena disebut makan nasi hanya pakai garam hingga membuat Lesti Kejora dan Rizky Billar panen hujatan.
Bahkan ada 1500 komentar netizen yang menyerang pasangan Leslar itu.
Mereka tampak terkejut mengetahui Baby L makan nasi pakai garam.
6 Dampak Bagi Kesehatan Makan Nasi Pakai Garam.
Berikut ini 6 dampak buruk yang terjadi pada tubuh jika kita terlalu sering mengonsumsi nasi dan garam dikutip health.grid.id.
1. Mengganggu fungsi ginjal
Diketahui, salah satu fungsi garam adalah menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh, dengan memberikan isyarat kepada ginjal kapan harus menahan air dan kapan harus membuang air.
Sayangnya, konsumsi garam berlebih justru dapat mengganggu proses tersebut.
Akibat gangguan tersebut, ginjal akan mengurangi pengeluaran air ke dalam urin, yang dapat menyebabkan peningkatan volume darah akibat retensi air.
Sehingga memunculkan gejala seperti edema, yang ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, pergelangan kaki, dan kaki, yang disebabkan oleh retensi cairan.
2. Penurunan fungsi otak
Studi yang dipublikasikan Science Daily menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi banyak garam dalam makanan berisiko lebih dari sekadar penyakit jantung.
Sebuah studi Baycrest bahkan menunjukkan bahwa orang dewasa yang yang mengonsumsi terlalu banyak garam dan tidak berolahraga berisiko lebih besar dalam mengalami penurunan fungsi otak alias kognitif.
3. Tekanan darah meningkat
Garam bisa memengaruhi tekanan darah, semakin tinggi kadar natrium dalam darah, maka semakin tinggi volume darah yang dimiliki.
Tentunya kenaikan volume darah ini dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah.
Mengonsumsi garam dalam jangka panjang juga dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi yang bisa memicu berbagai penyakit kardiovaskular.
4. Stroke dan demensia vaskular
Meningkatnya tekanan darah akibat konsumsi garam berlebih, bisa juga memicu risiko stroke dan demensia vaskular.
Demensia adalah hilangnya fungsi otak yang mempengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku.
Demensia vaskular dapat disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak dan satu dari tiga orang yang mengalami stroke mengalami demensia vaskular.
5. Kanker Perut
Sebuah studi tahun 1996 yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology menemukan bahwa kematian akibat kanker perut pada pria dan wanita berkaitan erat dengan konsumsi garam berlebih.
Selain itu, asupan garam yang tinggi juga bisa berkaitan dengan sakit maag.
Meskipun masih harus ditelaah lagi, namun konsumsi garam berlebih dipercaya memiliki efek buruk pada lapisan mukosa lambung dan menyebabkan jaringan lambung menjadi tidak normal dan tidak sehat.
6. Penipisan tulang
Garam dapur dapat menyebabkan tulang kehilangan kalsium sehingga dapat membuat tulang menjadi lebih lemah.
Ekskresi kalsium berlebihan dalam urin ini dipercaya oleh beberapa ahli dapat meningkatkan risiko penipisan tulang.
Dalam jangka waktu yang lama, kehilangan kalsium yang berlebihan tersebut dapat berkaitan dengan risiko terjadinya osteoporosis, terutama pada wanita pascamenopause.
Diluar itu, makan nasi dan garam saja sebenarnya boleh saja dilakukan.
Dalam artian, makan nasi dan garam saja tanpa ada lauk lainnya bisa dilakukan asalkan tidak terlalu sering karena bisa merugikan.
Perlu diketahui makan nasi dan garam saja membuat tubuh tidak mendapatkan kecukupan gizi harian sebagaimana mestinya.
Selain itu, jika mengandalkan nasi, memang mempunyai zat gizi, tapi hanya karbohidrat yang paling menonjol.
Jika makan nasi banyak, risikonya pun tak kecil bagi kesehatan kita. Sebab nasi akan diubah menjadi gula di dalam tubuh yang juga berlebihan bisa memicu penyakit diabetes melitus tipe 2.
Jadi pastikan asupan makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya nasi dan garam saja, tapi cobalah kombinasikan dengan sayur atau lauk agar bergizi seimbang. (*)
Post a Comment