Penyanyi dangdut Dewi Perssik masih meradang usai mendapatkan hujatan dari penggemar Leslar imbas membahas terkait polemik KDRT yang dialami Lesti Kejora.
Dewi Perssik sebut psikisnya terganggu usai disebut mandul lantaran 3 kali menikah sama sekali belum memiliki anak.
“Kalau bilang enggak, itu enggak mungkin. Wanita yang diciptakan oleh Allah di dunia ini pasti ingin punya keturunan. Begitu pun saya,” ujar Dewi Perssik di Polres Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Dewi pun menyebut dirinya pernah mengalami KDRT hingga membuatnya harus keguguran dan kehilangan anak yang dikandungnya.
“Saya pernah keguguran karena KDRT. Saya tahu bagaimana rasanya. Makanya ketika saya menikah dengan yang kedua, saya bilang sama suami saya ketika itu, biarkan waktu itu saya sembuh supaya saya mau hamil. Jadi saya menjaga diri saya supaya enggak hamil,” bebernya.
Pemilik nama asli Dewi Murya Agung itu memutuskan untuk melaporkan hatersnya lantaran merasa difitnah.
“Jadi kok bisa (lapor) mentang mentang punya duit? Emangnya polisi dibayar? Enggak ada saya bayar apa-apa. Di sini hanya sebagai bentuk warga negara yang baik, saya merasa bahwa saya difitnah, saya menjaga ibu saya, saya menjaga diri saya, ya saya boleh dong kayak begini,” ucapnya.
Pemain film Tali Pocong Perawan itu mengungkapkan kondisi sang ibu yang menangis saat mengetahui anak perempuannya dihujat.
“Mami saya kan tinggal di kampung ya mami saya nangis cuma dikasih tau sama temen-temen pengajiannya. Saya cuma bilang sama mami saya, saya akan buktikan bahwa saya bukan germo, saya bukan pelacur, saya bukan balon, bukan seperti yang ibu itu bilang,” paparnya.
Mantan istri Angga Wijaya itu pun menegaskan hubungannya dengan Lesti Kejora baik-baik saja.
“Enggak ada apa-apa. Masalahnya saya sama laler-laler, kan akun-akun itu sudah saya taruh di Instagram. Aduh saya dikatain mandul, enggak bisa bikin anak,” tuturnya.
Seperti diketahui, Dewi Perssik menerima hujatan usai mengomentari terkait pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora. Dalam komentarnya, Dewi Perssik menyayangkan alasan dibalik pencabutan laporan itu adalah anak.
Baginya, psikis anak akan terganggu apabila harus dijadikan alasan untuk kasus KDR. (*)
Post a Comment