Sosok Kakek Suhud, pria yang viral karena diduga dimarahi Baim Wong, perlahan terungkap ke publik.
Pengakuan Kakek Suhud yang mengaku sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ini membuat tetangganya heran.
Sebab menurut tetangga, Kakek Suhud ini bukan merupakan orang yang kekurangan.
Bahkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, ia masih mendapat uang pensiunan.
Apalagi, anaknya juga sudah dewasa, yakni berusia 39 tahun, 37 tahun dan 35 tahun.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kakek Suhud, bahwa dirinya sudah pensiun sejak tahun 2O12.
Saat itu usianya sudah mencapai hampir 7O tahun.
"Saya enggak kerja, dari tahun 2O12 udah pensiun, umur saya kan udah memasuki 7O tahun, saya itu emang dari Senin sampai Kamis itu saya menjajakan buku," kata Kakek Suhud dilansir dari Youtube Intens, Kamis (14/10/2021).
Namun karena pandemi ini, orang yang membeli bukunya pun sepi sehingga ia harus berkeliling.
"Jadi saya gitu tiap hari muter, saya bawa buku bacaan hadist, bacaan Rasulullah, bacaan nabi," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuannya, Kakek Suhud memiliki tiga orang anak yang berusia 39, 37 dan 35 tahun.
Sontak hal itu membuat publik bertanya-tanya, mengapa Kakek Suhud masih bekerja di usi senja.
Bahkan berdasarkan pengakuan tetangganya, keluarga Kakek Suhud bukan termasuk warga kurang mampu di wilayahnya.
Warga pun menyesalkan apa yang disampaikan Kakek Suhud selama ini yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Dilansir dari Youtube Intens Kamis, (14/10/2021), tetangga kakek Suhud, yakni Yuli, Helda, Mela pun buka suara.
Menurut mereka, masih banyak warga lain di wilayahnya yang lebih kekurangan di bandingkan Kakek Suhud.
"Kalau dari bapak ini kasihan juga sih ya, cuman kalau dari kesehariannya agak sedikit berbeda," kata seorang tetangga.
Mereka menyebut bahwa apa yang disampaikan Kakek Suhud itu tidak seharusnya disampaikan ke publik.
"Berbeda dari apa yang dia omongin itu, yang saya enggak suka mungkin dari warga ya, yang dia bilang katanya dengerin ngaji, dengerin salawat, jangan hal seperti itu dimasukin ke media," ungkap seorang tetangga.
Warga pun jadi mempertanyakan maksud dan tujuan Kakek Suhud menyampaikan hal tersebut.
Pihaknya juga menyebut, apa yang ungkapkan oleh Kakek Suhud pada publik berbeda dari kenyataan yang mereka lihat.
"Jadi kita tahu sehari-harinya dia, dan enggak sesuai sama yang dia omongin sama kenyataannya," lanjutnya.
Para tetangga pun menegaskan kalau tujuan mereka buka suara yakni bukan untuk membela siapapun.
"Kalau kenyataannya sesuai, kita enggak mungkin berani komentar seperti ini. Kita nyata-nyata aja deh kalau ngomong. Jadi bukannya kita berpihak ke Baim atau ke Pak Suhud, tidak," tegasnya.
Warga pun melihat bahwa di kesehariannya, keluarga kakek Suhud bukan orang yang kekurangan.
"Kemarin itu kan dibilang katanya dagang, katanya juga kakinya sakit, katanya dia ngebiayain saudaranya, kakaknya, dan juga anak-anaknya."
"Makanya saya bilang jangan salah pilih bantu orang, dilihat dulu, kenapa harus bapaknya yang kerja, kenapa enggak anak-anaknya, yang bikin saya keberatan sih itu," jelas seorang tetangga lain.
Terkait pengakuan Kakek Suhud soal menjual buku, pihak tetangga justru meragukannya.
"(soal) Dagang, kita juga bingung ngejelasinnya kalau dagang. Karena enggak pernah kelihatan di sini enggak ada yang tahu."
"Warga di sini enggak ada yang tahu (jualan buku), makanya orang-orang pada nanya 'emang bener jualan buku?'," tandasnya (Tribunbogor.com)
Post a Comment